Batal Lintas, Putar Haluan ke Ramma

Senin 22 Juni
pukul 3 sore rapat teknis mengenai target lintas G. Lompobattang – G. Bawakaraeng dilaksanakan di base camp omega. 10 orang (Saya, Udin, Rere, Enoz, Sawal, k’imo, k’justin, k’baiz, k’misbah, n k’ todi) menyatakan siap berangkat. Rencana awal kami akan berangkat ke desa Lembang Bu’ne, desa terakhir di kaki G. Lompobattang pada hari sabtu 27 Juni pukul 9 pagi dan balik ke Makassar pada tanggal 3 Juli. Sehabis rapat kami pun kembali melakukan tc rutin.

Rabu 24 Juni
pukul 4 sore kami tc lagi. Setelah tc kami berkumpul di base camp. Keputusan berubah. Pemberangkatan bergeser ke hari Minggu 28 Juni karena k’imo ada kegiatan pada hari Sabtu. K’justin juga bercerita mengenai seorang keluarganya yang sedang sakit di Selayar dan kalau kondisinya makin parah, rencana lintas bisa batal . Sempat khawatir juga sich, maklum hanya k’Justin yang tahu jalur lintas.
Malamnya sms teman-teman angkatan 2005 tentang rencana lintas sekalian minta snack dan bantuan ransum berhubung honor asisten LFD sudah cair. Pukul 11.49 pulang ke rumah, bawa beberapa tabung gas yang kosong untuk diisi ulang.
Kamis 25 Juni
pukul 06.30 bangun, cuci muka langsung packing barang. Pakaian plus beras 4 liter saya masukkan untuk dikumpul di base camp. Tidak lupa pula indomie 3 bungkus dan peralatan pribadi lainnya. Selesai packing, sarapan lalu mandi. Pukul 07.30 meluncur ke tempat pengisian gas. Ternyata hari ini toko tersebut tidak buka entah mengapa padahal biasanya jam 6 pagi sudah buka. Sayapun kembali ke rumah untuk menyimpan tabung-tabung kosong tersebut sebelum berangkat ke kampus. Sampai di kampus simpan tas di base camp kemudian saya ke gedung registrasi untuk menemani Itha (keponakan) mengembalikan formulir SNMPTN.
Pukul 11.23 HP bunyi, tanda ada sms masuk.
→ 085255274xxx : “Brily nda jadiko lintas”.
← 085255274xxx : “knp bsa ???”
→ 085255274xxx : “Nda tau. Pkkx nda jd. Rere td kasi tau K”.
Saat membaca sms dari Purnama tersebut, pikiran saya langsung tertuju pada k’Justn. Pasti keluarganya yang di Selayar makin parah kondisinya. Sedih, kecewa, dsb bercampur dalam hati. Tapi apa boleh buat mungkin kami belum diizinkan melakukan kegiatan lintas ini.
Purnama sms lagi
→ 085255274xxx : “Ke rammami pae. Mwka jg ikt.”.
← 085255274xxx : “Ai ke Lombatmi sj. Udin taujie jlr”.
→ 085255274xxx : “S4 na lpmi.”.
Belum sempat balas sms tersebut Itha sudah muncul. Setelah mengantarnya pulang sayapun buru–buru ke kampus karena siang ini ada acara pelepasan wisudawan di koridor. Di koridor saya ketemu dengan Rere dan dia langsung cerita tentang rencana rekan-rekan fisika 2005 yang mau ke Ramma. Sebenarnya Ramma adalah tempat yang indah, namun karena sudah beberapa kali ke sana (terakhir 13 Juni lalu) sayapun bilang kalau saya belum pasti ikut nanti kita lihat kondisinya.
Malam ini saya nginap di base camp. Saat hendak tidur ternyata ada sms masuk lagi ke HP
→ 085299340xxx : “Billy jd anak2 ke Ramma ? Klo bsa jgnmi mg ini coz lg ada urusanku. Mg dpnnpi sj.”.
← 085299340xxx : “Sapa yg mw ke rammakah?
→ 085299340xxx : “Anak2 to. Mina, Rio, dll”
← 085299340xxx : “tc moko dl smua klo mw ke ramma yg jls nda ada agnda ke ramma mg ini”
→ 085299340xxx : “iyo jgnmi dl”
sms tersebut dari Bintang. Dari isi smsnya, terlihat jelas dia dan teman-teman lainnya sangat berhasrat ke Ramma. Saya masih berpikir kenapa mereka tiba-tiba ingin ke sana padahal dulunya saya sering mengajak mereka namun tak ada yang merespon. Tanggal 12 Juni yang lalu KPA OMEGA membuat kegiatan disana yang terbuka untuk umum namun tak ada satu orangpun dari mereka yang ikut. Hmm….aneh.
Malam ini saya sulit tidur. Batalnya lintas, rencana ke Ramma, TA yang belum ada, serta job pembuatan lambing KPA OMEGA yang belumrampung bercampur menjadi satu dalam kepala yang membuat mata sulit terpejam. Sekitar pukul 2 pagi saya baru bisa terlelap.
Sabtu siang Rio datang ke base camp dan mengajak ke Ramma. Katanya banyak yang mau ikut. Saya mengiyakan dan untuk persiapan fisik mereka saya ajak tc pada hari senin jam 4 sore.
Senin 29 Juni, tc pertama. Hadir : Mina, Bintang, Rio, Nyit2. Saya heran katanya banyak yang mau ikut ternyata yang ikut tc cuma 4 orang.
Rabu 1 Juli, tc kedua. Hadir : Mina, Bintang, Rio, Nyit2, Panji. Sebelum pulang saya menyuruh mereka kumpul ransum pada hari Jumat karena rencananya kami berangkat hari Sabtu. Malamnya saya mengirim sms kepada mereka mengenai perlengkapan yang wajib dibawa. Karena agak ragu, saya mengajak Udin dan Enoz untuk ikut. Enoz mengiyakan sedangkan Udin tidak bisa ikut.
Jumat 3 Juli
Pukul 2 siang Rio datang dengan ransum yang dia bawa dari rumah. Jam 3 sore Rere datang dan bilang jadi ikut. Yang lain belum tampak. Sambil menunggu yang lain saya bermain domino dengan Kune, Sawal, dan Sadri. Sekitar pukul 4.30 sore barulah yang lain datang namun hanya Mina dan Bintang yang membawa ransumnya. Nyit2 berhalangan hari Sabtu sehingga rencana ke Ramma diundur ke hari Minggu. Nurlinah juga bilang mau ikut. Akhirnya kami setuju untuk berkumpul lagi pada Sabtu siang
Sabtu 4 Juli
Pukul 14.30, Nyit2 dan Panji datang bawa ransum namun mereka pergi lagi karena akan menghadiri sebuah acara
15.00, Rio, Nurlinah, Rere datang, sekitar15 menit kemudian Bintang dan Mina juga sudah datang. Keputusannya besok kami akan berangkat pukul 10.00 dengan anggota tim : Billy, Enoz, Rere, Bintang, Panji, Mina, Rio, Nurlinah, dan Nyit2. Setelah itu semuanya pulang, kecuali saya dan Enoz
16.30, Nyit2 dan Panji datang lagi dengan membawa kabar kalau Panji batal berangkat. Anggota tim yang tadinya 9 orang berkurang menjadi 8 orang.
20.00, Nyit2 datang dan bilang kalau dia juga batal ikut. Kemudian saya langsung sms anggota tim yang lain kalau Panji dan Nyit2 batal ikut.
20.30, Sadri dan Darman bilang mau nyusul hari senin pake motor
21.30, Rere sms. → 085242841xxx : “Bil, jd Purnama jadi berangkat”.
Minggu 5 Juli
09.00 Berangkat dari rumah menuju kampus. Disana ternyata Purnama, Rio, Nurlinah, Enoz, dan Rere sudah siap. K’misbah juga bilang mau ikut. Seperti biasa Mina dan Bintang pasti terlambat.
09.10, Packing
10.48, Mina dan Bintang muncul. Rencana pemberangkatan jam 10 akhirnya molor.
11.22, Kumpul di koridor berdoa kemudian berangkat ke Baruga untuk carter angkot ke Kampung Beru, Malino. Anggota tim Billy, Enoz, Rere, Bintang, Mina, Nurlinah, Purnama, Rio, dan k’misbah.
11.50, Akhirnya dapat mobil berangkat ke tempat tujuan.
14.12, Malino (Pasanggarahan), mampir di rumah k’Naja beri tahu kalo kami mau ke Ramma. Perjalanan ke Kampung Beru sempat tertunda karena ban mobil yang kami tumpangi bocor. Akhirnya pukul 15.19 kami sampai di Desa Lembana untuk melapor pada penduduk setempat kalo kami mau ke Ramma.
16.10, Tiba di Pos 1 Lama (kami menyebutnya Pos 0), bangun tenda kemudian beristirahat.
19.00, Masak, makan
19.30, Ngerumpi sambil sms teman-teman di Makassar kalo kami sekarang berada di Pos 0.
20.00, Tidur
Senin, 6 Juli
05.33, Wake Up. (Karena dingin, Mina, Rio, Purnama, dan Nurlinah baru keluar dari tenda sekitar pukul 06.15 )
06.30, Masak air buat ngeteh, ngopi, atau nyusu.
07.14, Masak, makan
08.22, Packing. Saat masih packing Sadri nelpon dan bilang kalo dia batal berangkat.
09.20, Berangkat menuju Ramma.
09.33, Pos 1, persimpangan Bawakaraeng (kiri) dan Ramma (kanan).
12.05, Bulu Tallung (istirahat sambil foto-foto)
12.48, Jalan, 13.20 sampai di Ramma langsung makan biscuit dan snack lainnya kemudian bangun tenda.
14.00, Mandi
16.20, Sadri dan Darman datang. Agak kaget juga sich karena sebelumnya mereka bilang batal berangkat (Darman gemetaran. Ternyata di fobia ketinggian)
17.00, Masak, makan
19.00, Bikin api unggun untuk menghangatkan tubuh.
20.00, Masak air buat ngeteh, ngopi, dan nyusu, kemudian pukul 20. .. tidur. (Sekitar pukul 1 pagi saya, enoz, darman, dan sadri terbangun karena lapar sedangkan rio, mina dan purnama bangun karena kedinginan )
Selasa, 7 Juli
05.00, Bangun
07.48, Masak, makan
10.00, Packing, bersiap untuk pulang
10.40, Meninggalkan Ramma
11.05, Tiba di Bulu Tallung (foto-foto lagi :D)
13.20, Pos 1
14.12, Lembana (istirahat dan berkemas sebelum balik ke Makassar)
14.45, Balik ke Makassar (karena jalan di desa tersebut sudah di aspal, kami naik mobil langsung dari Lembana, bukan dari Kampung Beru seperti biasanya)
15.22, singgah di Pasar Sentral Malino, belanja ole-ole buat teman-teman di Makassar.
19.00, tiba di kampus. Perjalanan cukup lama karena mobil yang kami tumpangi lewat rute Bili-Bili.
Perjalan ke ramma kali ini sungguh menyenangkan karena sepanjang perjalanan cuaca sangat bersahabat. Perasaan sedih karena lintas Lompobattang – Bawakaraeng yang batal seketika hilang. Selain saya, Enoz, Sadri, dan k’Misbah, anggota tim yang lainnya baru pertama kali menginjakkan kakinya di sana. Mereka juga sangat senang dan mengatakan ingin ke sana lagi di lain waktu.













0 komentar:

Posting Komentar

Return top